BNPB Cek Kesiapan Alat PCR RSD dr. Soebandi Jember
- 4 tahun yang lalu
JEMBER, KOMPAS.TV Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memeriksa kesiapan penggunaan alat polymerase chain reaction atau PCR di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember Jawa Timur.
Pemeriksaan kesiapan penggunaan alat polymerase chain reaction atau PCR dilakukan di laboratorium mikrobiologi RSD dr. Soebandi pada Sabtu siang (20/06).
Kegiatan ini untuk memastikan penggunaan alat PCR tidak mengalami kendala. Alat PCR memiliki sejumlah keunggulan, yakni dapat melakukan uji swab massal dan hasilnya dapat diketahu secara cepat.
Liasion Officer BNPB, Eko Budi menjelaskan bahwa alat tersebut mendeteksi virus corona melalui sampel darah atau cairan pasien.
Sampel dianalisa dalam mesin ekstraksi dan dilakukan permurnian, sehingga menghasilkan asam nukleat, yang dapat diketahui apakah pasien tersebut positif atau negatif.
Direktur RSD dr. Soebandi Jember, dr. Hendro Soelistijono mengaku senang dengan keberadaan alat tersebut, karena dapat memeriksa 200 sampel pasien dalam sekali analisa.
Sehingga identifikasi pasien berstatus ODP dan PDP, apakah terpapar virus corona atau tidak, dapat dilakukan lebih cepat, dan pencegahan penyebarannya pun juga dapat diantisipasi lebih awal.
Selama ini RSD dr. Seobandi, sebagai rumah sakit rujukan milik pemerintah, hanya menggunakan alat rapid tes dan tes cepat molekuler untuk mengidentifikasi pasien terpapar virus corona. Alat tersebut memiliki dua kelemahan, yakni terlalu lama dan sampel yang diperiksa terbatas.
#Bnpb #AlatPcr #RumahSakit #Jember
Pemeriksaan kesiapan penggunaan alat polymerase chain reaction atau PCR dilakukan di laboratorium mikrobiologi RSD dr. Soebandi pada Sabtu siang (20/06).
Kegiatan ini untuk memastikan penggunaan alat PCR tidak mengalami kendala. Alat PCR memiliki sejumlah keunggulan, yakni dapat melakukan uji swab massal dan hasilnya dapat diketahu secara cepat.
Liasion Officer BNPB, Eko Budi menjelaskan bahwa alat tersebut mendeteksi virus corona melalui sampel darah atau cairan pasien.
Sampel dianalisa dalam mesin ekstraksi dan dilakukan permurnian, sehingga menghasilkan asam nukleat, yang dapat diketahui apakah pasien tersebut positif atau negatif.
Direktur RSD dr. Soebandi Jember, dr. Hendro Soelistijono mengaku senang dengan keberadaan alat tersebut, karena dapat memeriksa 200 sampel pasien dalam sekali analisa.
Sehingga identifikasi pasien berstatus ODP dan PDP, apakah terpapar virus corona atau tidak, dapat dilakukan lebih cepat, dan pencegahan penyebarannya pun juga dapat diantisipasi lebih awal.
Selama ini RSD dr. Seobandi, sebagai rumah sakit rujukan milik pemerintah, hanya menggunakan alat rapid tes dan tes cepat molekuler untuk mengidentifikasi pasien terpapar virus corona. Alat tersebut memiliki dua kelemahan, yakni terlalu lama dan sampel yang diperiksa terbatas.
#Bnpb #AlatPcr #RumahSakit #Jember