Kapal Motor Terbalik di Selat Sunda, 7 Nelayan Masih Belum Ditemukan!
- 4 tahun yang lalu
KOMPAS.TV - Tim SAR gabungan terus mencari tujuh nelayan yang hilang di Selat Sunda.
Ketujuhnya merupakan korban Kapal Motor Puspita Jaya yang tenggelam.
Hari ketiga pencarian tujuh korban hilang tenggelamnya Kapal Motor Puspita Jaya, petugas SAR dibantu sembilan belas nelayan lokal.
Serta dua kapal milik nelayan.
Selain itu, turut pula dilibatkan sejumlah nelayan yang selamat dari Kapal Motor Puspita Jaya yang tenggelam.
Pencarian tujuh nelayan yang hilang akan difokuskan pada sejumlah lokasi ditemukannya para nelayan yang selamat.
Sebelumnya, Kapal Motor Puspita Jaya terbalik saat mencari ikan di perairan Selat Sunda pada Kamis (18/6/2020).
Kapal mengangkut 16 nelayan asal Pandeglang yang tenggelam dalam pelayaran dari Labuan menuju Pulau Rakata.
Dari enam belas nelayan yang berada di atas kapal, sebanyak sembilan nelayan berhasil ditemukan selamat.
Kapal tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi.
Posko pencarian didirikan di Pandeglang, untuk memantau perkembangan pencarian sekaligus menerima laporan dari keluarga para nelayan yang masih hilang.
Pencarian akan dilakukan selama tujuh hari mendatang.
Ketujuhnya merupakan korban Kapal Motor Puspita Jaya yang tenggelam.
Hari ketiga pencarian tujuh korban hilang tenggelamnya Kapal Motor Puspita Jaya, petugas SAR dibantu sembilan belas nelayan lokal.
Serta dua kapal milik nelayan.
Selain itu, turut pula dilibatkan sejumlah nelayan yang selamat dari Kapal Motor Puspita Jaya yang tenggelam.
Pencarian tujuh nelayan yang hilang akan difokuskan pada sejumlah lokasi ditemukannya para nelayan yang selamat.
Sebelumnya, Kapal Motor Puspita Jaya terbalik saat mencari ikan di perairan Selat Sunda pada Kamis (18/6/2020).
Kapal mengangkut 16 nelayan asal Pandeglang yang tenggelam dalam pelayaran dari Labuan menuju Pulau Rakata.
Dari enam belas nelayan yang berada di atas kapal, sebanyak sembilan nelayan berhasil ditemukan selamat.
Kapal tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi.
Posko pencarian didirikan di Pandeglang, untuk memantau perkembangan pencarian sekaligus menerima laporan dari keluarga para nelayan yang masih hilang.
Pencarian akan dilakukan selama tujuh hari mendatang.