Mandrek Tojang Tradisi Turun Temurun Warga Bugis
  • 4 tahun yang lalu
KALIMANTAN, KOMPAS.TV - Beginilah warga Bugis di Kampung Parit Bugis, Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya mempersiapkan tradisi kebudayaan adat Bugis. Tradisi tersebut adalah acara Mendrek Tojang atau naik ayun dan gunting rambut untuk bayi yang berusia satu bulan lebih. Ritual ini digelar saat sang bayi berusia 40 hari.

Nasi empat warna, ketupat, ayam santan, lepat-lepat, pinang, kapur sirih, dan daun sirih, pisang gepok, serta minyak bau menjadi bahan-bahan yang disiapkan untuk perlengkapan tradisi adat Mendrek Tojang ini.

Setelah seluruh bahan siap, tradisi pun dimulai dengan memberikan tepung tawar kepada keluarga yang sedang menggelar acara Mendrek Tojang tersebut.

Dan para orang tua yang dituakan satu per satu melakukan tepung tawar dan memberikan doa kepada anak yang baru lahir tersebut.

Beberapa ritual ada yang sudah disederhanakan, seperti tidak adanya potongan bambu sebagai rumah untuk menyimpan perlengkapan nasi empat warna dan isinya. Namun, kini sudah menggunakan nampan atau warga biasa menyebutnya ceper.

Menurut warga yang menggelar acara Mendrek Tojang tersebut, ia masih memegang tradisi turun-temurunnya dan saudaranya juga melakukan hal serupa.



Dianjurkan