Sebulan Tanpa Kasus, Wuhan Laporkan Lima Kasus Baru COVID-19

  • 4 tahun yang lalu
Setelah sekitar satu bulan tidak ada kasus infeksi, Kota Wuhan, China, kembali mengumumkan adanya klaster baru Covid-19. Sebagaimana dilaporkan Business Insider, Komisi Kesehatan Kota Wuhan, pada Minggu, mengumumkan seorang laki-laki berusia 89 tahun dengan riwayat berbagai masalah kesehatan, dinyatakan positif virus pada hari Sabtu, 9 Mei 2020 setelah menunjukkan gejala. Istrinya, yang dinyatakan positif tanpa gejala, telah dicatat sebagai kasus tanpa gejala. Beberapa anggota masyarakat lainnya juga dicatat sebagai kasus tanpa gejala.



Kasus itu memunculkan kekhawatiran akan mengalami gelombang penularan baru, di tengah kelonggaran karantina di beberapa wilayah. Lima kasus infeksi baru ditemukan di satu distrik permukiman Wuhan, kota yang pertama kali mendeteksi adanya Covid-19 sebelum menyebar ke seluruh dunia.



Dilansir AFP, Senin (11/5/2020), ibu kota Provinsi Hubei itu baru empat pekan "bebas" dari lockdown yang diterapkan pada Januari lalu. Tidak hanya di Wuhan, infeksi baru sebanyak tiga kasus juga ditemukan di Shulan, kota yang berlokasi di kawasan timur laut China. Otoritas kota berpenduduk 670.000 orang itu langsung menerapkan perintah tinggal di rumah dan larangan bepergian buntut temuan tersebut. Virus corona pertama kali ditemukan pada Desember 2019, menjangkiti Wuhan sebelum menjalar ke kota di seluruh wilayah Provinsi Hubei.



Pemerintah lokal menerapkan aturan draconian (diambil dari nama politisi kuno Athena, Draco) melalui lockdown, melarang bepergian dan keluar rumah, yang tampaknya dianggap sukses menangkal penyebaran. Masa karantina selama 11 pekan itu kemudian diangkat pada awal April, setelah otoritas mengklaim jumlah kasus semakin sedikit. Namun pada Minggu (10/5/2020), pemerintah Wuhan mengakui ada satu orang yang positif, disusul empat orang lainnya keesokan harinya. Dikatakan bahwa kasus baru itu berasal dari permukiman yang sama, di mana kebanyakan penderita merupakan warga berusia lanjut. Kemudian, terdapat juga 11 kasus orang tanpa gejala (OTG) di kawasan lainnya.



Pemerintah Provinsi Jilin langsung meningkatkan peringatan adanya kondisi darurat hingga ke level tertinggi. Pemerintah setempat menerapkan 21 hari karantina dan kewajiban menjalani empat tes asam nuklead bagi mereka yang datang ke Shulan. Kemudian, di kawasan timur laut dekat Korea Utara, otoritas mengumumkan adanya lima kasus setelah sebelumnya mengklaim tak menemukan infeksi.



Meskipun ada beberapa infeksi kluster penyakit coronavirus baru (COVID-19) yang dilaporkan di daratan Cina, Cina telah melihat jumlah kasus parah turun di bawah 10 untuk pertama kalinya. Tiongkok melaporkan 17 kasus baru yang dikonfirmasi, termasuk 10 kasus domestik - lima di Hubei, tiga di Jilin, satu di Liaoning dan satu di Provinsi Heilongjiang, dan tujuh yang diimpor di Mongolia Dalam dalam 24 jam terakhir, kata Komisi Kesehatan Nasional (NHC). pada hari Senin.



"Infeksi klaster yang ditularkan di dalam negeri terus meningkat. Kita perlu mengetahui asal dan jalur penularan infeksi, melakukannya dengan baik dalam melacak, merawat dan melakukan pengamatan medis terhadap pasien yang terinfeksi, dan memotong penyebarannya," kata Mi Feng, seorang NHC juru bicara. APTN
Sebulan Tanpa Kasus, Wuhan Laporkan Lima Kasus Baru COVID-19

Dianjurkan