Sri Mulyani Sebut Jakarta Tidak Punya Anggaran Cukup untuk Bansos Corona
- 4 tahun yang lalu
KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak punya anggaran untuk menyalurkan bantuan sosial kepada 1.1 juta keluarga penerima manfaat bansos.
Pasca pernyataan Sri Mulyani, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa pemprov menyediakan anggaran lebih dari Rp 5 triliun yang dapat digunakan sewaktu-waktu.
Bantuan sosial karena dampak pandemi virus corona sudah disalurkan sejak awal bulan April 2020, salah satunya di Jakarta.
Data penerima bansos mencapai 3.7 juta keluarga.
Namun, ada dugaan anggaran yang dibutuhkan DKI Jakarta kurang untuk pemberian bansos ini.
Adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berbicara.
Pasca pernyataan Sri Mulyani, keluar pernyataan dari Pemprov DKI Jakarta terkait anggaran yang bisa digunakan sewaktu-waktu, dan Jumlahnya pun tidak kecil.
Dikutip dari kompas.com, disebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan anggaran dalam bentuk belanja tidak terduga atau BTT sebesar Rp 5 triliun dalam rangka penanganan corona atau Covid-19.
Dana tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu, serta apabila dibutuhkan jumlahnya dapat juga ditambahkan.
Pasca pernyataan Sri Mulyani, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa pemprov menyediakan anggaran lebih dari Rp 5 triliun yang dapat digunakan sewaktu-waktu.
Bantuan sosial karena dampak pandemi virus corona sudah disalurkan sejak awal bulan April 2020, salah satunya di Jakarta.
Data penerima bansos mencapai 3.7 juta keluarga.
Namun, ada dugaan anggaran yang dibutuhkan DKI Jakarta kurang untuk pemberian bansos ini.
Adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berbicara.
Pasca pernyataan Sri Mulyani, keluar pernyataan dari Pemprov DKI Jakarta terkait anggaran yang bisa digunakan sewaktu-waktu, dan Jumlahnya pun tidak kecil.
Dikutip dari kompas.com, disebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan anggaran dalam bentuk belanja tidak terduga atau BTT sebesar Rp 5 triliun dalam rangka penanganan corona atau Covid-19.
Dana tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu, serta apabila dibutuhkan jumlahnya dapat juga ditambahkan.