Kena PHK, Pekerja Hotel di Bali Alih Profesi dengan Jualan Sate
- 4 tahun yang lalu
KOMPASTV - Dampak pandemi covid-19 memang terjadi di semua sektor. Di Bali. sektor pariwisata yang ambruk juga memaksa pihak hotel untuk merumahkan atau PHK karyawannya.
Alih-alih menganggur, seorang karyawan hotel bernama Ngurah, di Sempidi Bali, akhirnya beralih profesi ke bisnis kuliner dengan berjualan sate tradisional khas Bali.
Diakui Ngurah, industri perhotelan di Bali selama pandemi covid-19 memang turun drastis. Banyak pekerja pariwisata yang dirumahkan, baik karena WFH, atau sepinya turis yang berkunjung.
Meski demikian banyak hal yang diusahakan oleh masyarakat terdampak untuk tetap menyambung hidup.
Ngurah adalah pekerja hotel yang dirumahkan selama pandemi. Ngurah mengaku memanfaatkan skill memasak dan bantuan pihak keluarganya untuk berjualan.
Ngurah membuka warung sate di kawasan Banjar Ubung, Sempidi, Kabupaten Badung, Bali. Ia memilih sistem delivery untuk mengurangi kerumunan, pemasaran digunakan dengan memanfaatkan sosial media. Untuk harganya, sate ini dijual mulai Rp 10.000.
Ngurah berharap meskipun terdapak secara ekonomi masyarakat harus tetap produktif dan semangat menghadapi wabah covid-19 ini.
Alih-alih menganggur, seorang karyawan hotel bernama Ngurah, di Sempidi Bali, akhirnya beralih profesi ke bisnis kuliner dengan berjualan sate tradisional khas Bali.
Diakui Ngurah, industri perhotelan di Bali selama pandemi covid-19 memang turun drastis. Banyak pekerja pariwisata yang dirumahkan, baik karena WFH, atau sepinya turis yang berkunjung.
Meski demikian banyak hal yang diusahakan oleh masyarakat terdampak untuk tetap menyambung hidup.
Ngurah adalah pekerja hotel yang dirumahkan selama pandemi. Ngurah mengaku memanfaatkan skill memasak dan bantuan pihak keluarganya untuk berjualan.
Ngurah membuka warung sate di kawasan Banjar Ubung, Sempidi, Kabupaten Badung, Bali. Ia memilih sistem delivery untuk mengurangi kerumunan, pemasaran digunakan dengan memanfaatkan sosial media. Untuk harganya, sate ini dijual mulai Rp 10.000.
Ngurah berharap meskipun terdapak secara ekonomi masyarakat harus tetap produktif dan semangat menghadapi wabah covid-19 ini.