Dampak Corona, Harga Bumbu Dapur di Sulawesi Utara Naik Hampir 100 Persen

  • 4 tahun yang lalu
KOMPAS.TV - Penutupan jalur pelayaran akibat pandemi Covid-19 di Sitaro, Sulawesi Utara membuat harga bumbu dapur naik signifikan dan puluhan pedagang kecil sentra kuliner Maros mendapatkan paket bahan pokok akibat penutupan sentra kuliner.

Pandemi covid-19, membuat jadwal pelayaran di Sitaro Sulawesi Utara ditutup ini berdampak kenaikan harga bumbu dapur yang sebelumnya stok sempat kosong.

Pantauan di Pasar Tradisional Ulu Siau, Sitaro, Sulawesi Utara harga cabe rawit naik hingga 100.000 rupiah perkilonya dari harga normal 60.000 rupiah.

Bawang merah sebelumnya dijual 50.000 rupiah, kini naik dan dijual 60.000 rupiah perkilogram.

Sementara harga tomat naik dari 15.000 ribu menjadi 24.000 rupiah.

Selain itu, sentra kuliner juga banyak ditutup akibat pandemi corona.

Puluhan pedagang kaki lima di Maros, Sulawesi Selatan menerima bantuan kebutuhan pokok dari Disbudpar dan Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Penutupan sentra Kulinermaros selama sebulan membuat pedagang kecil sentra kuliner maros ,hanya bisa bertahan hidup dengan mengandalkan simpanan uang yang ada.

Selain menyalurkan bantuan ke sejumlah pedagang kaki lima, Tim Gugus Penanganan Covid-19 Kabupaten Maros, bertahap menyalurkan bantuan logistik ke berbagai wilayah yang terkena dampak penyebaran virus corona.