Kreatif! Pot Bunga dari Daur Ulang Popok Bekas
- 4 tahun yang lalu
MALANG, KOMPAS.TV - Tahukah anda jika limbah popok bayi dapat dimanfaatkan dan didaur ulang menjadi pot bunga berwarna-warni.
Sekilas tidak ada yang berbeda dari pot bunga warna warni ini, namun tahukah anda ini bukanlah pot biasa.
Pot bunga ini terbuat dari bahan daur ulang yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, yaitu popok bayi bekas.
Pot bunga unik ini dibuat oleh sebuah UMKM di Malang, Jawa Timur, yang bernama cantuka kreatif.
Limbah popok yang akan digunakan tentunya telah dibersihkan terlebih dahulu menggunakan cairan pembunuh bakteri.
Kemudian dipisahkan antara bagian luar dan dalam.
Cara membuat pot bunga diawali dengan mencampurkan air dengan semen, dan diaduk hingga merata.
Popok yang sudah bersih dimasukan ke dalam semen cair, hingga meresap seluruhnya.
Popok diangkat, kemudian dicetak sesuai kebutuhan dan ukurannya hingga mengering.
Penasaran bagamaina bentuk pot setelah dikeringkan, sang jurnalis pun menemui sang pemilik sekaligus perajin popok daur ulang, Yunita Lestari.
Yunita fokus pada kerajinan daur ulang, tujuannya agar ia dapat menyelamatkan lingkungan sekaligus mendapatkan manfaat secara ekonomi.
Popok yang didapatkannya rata-rata dari ibu-ibu yang memiliki bayi yang ada disekitar tempat tinggalnya.
Selain itu Yunita juga mengajak para ibu dan pemuda karang taruna untuk berperan aktif dengan menciptakan kerajinan yang memiliki daya jual.
Barang- barang yang dihasilkan dari daur ulang popok bekas ini bukan hanya berupa pot, ada pula tas, hingga kebun vertikal.
Ke depan, cantuka kreatif menargetkan popok dapat digunakan menjadi bahan dasar kertas.
Sekilas tidak ada yang berbeda dari pot bunga warna warni ini, namun tahukah anda ini bukanlah pot biasa.
Pot bunga ini terbuat dari bahan daur ulang yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, yaitu popok bayi bekas.
Pot bunga unik ini dibuat oleh sebuah UMKM di Malang, Jawa Timur, yang bernama cantuka kreatif.
Limbah popok yang akan digunakan tentunya telah dibersihkan terlebih dahulu menggunakan cairan pembunuh bakteri.
Kemudian dipisahkan antara bagian luar dan dalam.
Cara membuat pot bunga diawali dengan mencampurkan air dengan semen, dan diaduk hingga merata.
Popok yang sudah bersih dimasukan ke dalam semen cair, hingga meresap seluruhnya.
Popok diangkat, kemudian dicetak sesuai kebutuhan dan ukurannya hingga mengering.
Penasaran bagamaina bentuk pot setelah dikeringkan, sang jurnalis pun menemui sang pemilik sekaligus perajin popok daur ulang, Yunita Lestari.
Yunita fokus pada kerajinan daur ulang, tujuannya agar ia dapat menyelamatkan lingkungan sekaligus mendapatkan manfaat secara ekonomi.
Popok yang didapatkannya rata-rata dari ibu-ibu yang memiliki bayi yang ada disekitar tempat tinggalnya.
Selain itu Yunita juga mengajak para ibu dan pemuda karang taruna untuk berperan aktif dengan menciptakan kerajinan yang memiliki daya jual.
Barang- barang yang dihasilkan dari daur ulang popok bekas ini bukan hanya berupa pot, ada pula tas, hingga kebun vertikal.
Ke depan, cantuka kreatif menargetkan popok dapat digunakan menjadi bahan dasar kertas.