Panik Lockdown, Warga Malaysia Kabur ke Singapura

  • 4 tahun yang lalu
MALAYSIA, KOMPAS.TV - Pemerintah Malaysia mengumumkan lockdown selama dua pekan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Keputusan lockdown di malaysia menimbulkan \"Panic Buying\" atau belanja berlebihan di kalangan masyarakat.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin mengumumkan keputusan lockdown negaranya yang mulai berlaku pada hari ini, Rabu 18 Maret 2020.

Lockdown ini akan berlaku selama dua pekan sejak ditetapkan.

Pemerintah Malaysia juga melarang pertemuan yang melibatkan massa besar termasuk kegiatan keagamaan, olahraga, dan sosial budaya.

Pengumuman kebijakan lockdown selama dua pekan membuat sejumlah pusat perbelanjaan dipenuhi warga yang membeli kebutuhan sehari-hari.

Antrean panjang juga terlihat di loket pembayaran, beberapa rak seperti rak roti, rak telur dan beras terlihat kosong.

Di beberapa sudut, terlihat petugas membantu menyemprotkan cairan pembersih tangan.

Sementara itu, situasi di jalan penghubung antara Singapura dan Malaysia dilanda kemacetan parah pada Selasa (17/03) kemarin.

Warga Malaysia khawatir jika tidak segera pergi ke Singapura, mereka akan terkepung di Malaysia.

Padahal sebagian besar dari mereka memiliki mata pencaharian di Singapura.

Meski pemerintah Malaysia memastikan lockdown akan diterapkan hingga 31 Maret, namun warga takut kebijakan itu akan diperpanjang seandainya laju penyebaran virus corona di negeri jiran semakin memburuk.

Malaysia menjadi negara di Asia Tenggara dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak.

Hingga Rabu pagi, jumlahnya mencapai 673 kasus dengan dua pasien meninggal dan 49 pasien dinyatakan sembuh.

Dianjurkan