Sopir Ambulans Tidak Ada, Ibu Bawa Jenazah Bayinya Pakai Motor
- 4 tahun yang lalu
KOMPAS.TV - Orangtua pasien di Indragiri, Riau, harus membawa jenazah anaknya yang meninggal dunia usai dilahirkan, dengan sepeda motor.
Menurut pihak keluarga, sopir ambulans tidak berada di tempat saat dibutuhkan.
Berada dalam dekapan sang ibu, jenazah bayi yang baru dilahirkan harus dibawa ke rumahnya, dengan menggunakan motor.
Hal ini terpaksa dilakukan karena ambulans yang seharusnya dapat membantu untuk membawa jenazah bayi, tidak bisa digunakan.
Sang sopir yang bertugas, dikabarkan tidak berada di tempat.
Kejadian memilukan itu dialami oleh warga Desa Pelangko, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, seusai melahirkan di puskesmas kecamatan.
Pihak keluarga memutuskan untuk tak mau menunggu lama, dan memilih menggunakan sepeda motor, untuk kembali ke rumah, agar dapat segera menggelar pemakaman.
Pihak Dinas Kesehatan Riau meminta maaf atas kurangnya pelayanan pada Puskesmas Kecamatan Kelayang.
Pihak Dinas Kesehatan menyebut, sopir ambulans yang bertugas hanya satu orang dan saat kejadian, sedang istirahat makan dan shalat.
Namun, kekurangan pelayanan ini, akan dievaluasi agar dapat memberikan pelayanan pada masyarakat dengan baik.
Menurut pihak keluarga, sopir ambulans tidak berada di tempat saat dibutuhkan.
Berada dalam dekapan sang ibu, jenazah bayi yang baru dilahirkan harus dibawa ke rumahnya, dengan menggunakan motor.
Hal ini terpaksa dilakukan karena ambulans yang seharusnya dapat membantu untuk membawa jenazah bayi, tidak bisa digunakan.
Sang sopir yang bertugas, dikabarkan tidak berada di tempat.
Kejadian memilukan itu dialami oleh warga Desa Pelangko, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, seusai melahirkan di puskesmas kecamatan.
Pihak keluarga memutuskan untuk tak mau menunggu lama, dan memilih menggunakan sepeda motor, untuk kembali ke rumah, agar dapat segera menggelar pemakaman.
Pihak Dinas Kesehatan Riau meminta maaf atas kurangnya pelayanan pada Puskesmas Kecamatan Kelayang.
Pihak Dinas Kesehatan menyebut, sopir ambulans yang bertugas hanya satu orang dan saat kejadian, sedang istirahat makan dan shalat.
Namun, kekurangan pelayanan ini, akan dievaluasi agar dapat memberikan pelayanan pada masyarakat dengan baik.