Sakit Hati Karena Istri Selingkuh, Rumah Dibongkar Dengan Alat Berat
- 4 tahun yang lalu
PONOROGO, KOMPASTV - Sakit hati istri selingkuh dengan pria lain saat ditinggal suaminya ke luar negeri menjadi TKI bangunan rumah mewah di Ponorogo, Jawa Timur dibongkar menggunakan alat berat.
Mendapat pengamanan petugas dari TNI dan Kepolisian dengan disaksikan ratusan tetangga dan warga sekitar.
Sabtu siang (7/3/2020) rumah mewah yang belum lama dibangun milik warga desa Pengkol, Kecamatan Kauman, Ponorogo, Jawa Timur ini dibongkar menggunakan alat berat.
Pembongkaran dilakukan buntut dari permasalahan rumah tangga pasangan suami istri H dan W
Dimana selama lima tahun terakhir ditinggal suaminya menjadi TKI ke luar negeri untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga serta membangun rumah.
Sang istri ternyata malah menjalin hubungan terlarang dengan lelaki lain hingga hamil dan memiliki anak.
Beberapa kali mediasi yang dilakukan pihak desa serta kepolisian tidak menemukan solusi dan titik temu hingga pembongkaran rumah dilakukan oleh pihak suami dengan menyewa alat berat karena bangunan rumah berdiri di atas tanah milik orang tua istri dan tidak boleh dibeli.
Sementara biaya pembangunan seluruhnya hasil jerih payah menjadi TKI di luar negeri.
Hingga sabtu sore (7/3/2020) pembongkaran bangunan rumah masih terus dilakukan dengan mendapat pengamanan dari petugas gabungan TNI dan kepolisian untuk kelancaran serta mengantisipasi dari kemungkinan kerusuhan dan tindak anarkistis yang terjadi.
Mendapat pengamanan petugas dari TNI dan Kepolisian dengan disaksikan ratusan tetangga dan warga sekitar.
Sabtu siang (7/3/2020) rumah mewah yang belum lama dibangun milik warga desa Pengkol, Kecamatan Kauman, Ponorogo, Jawa Timur ini dibongkar menggunakan alat berat.
Pembongkaran dilakukan buntut dari permasalahan rumah tangga pasangan suami istri H dan W
Dimana selama lima tahun terakhir ditinggal suaminya menjadi TKI ke luar negeri untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga serta membangun rumah.
Sang istri ternyata malah menjalin hubungan terlarang dengan lelaki lain hingga hamil dan memiliki anak.
Beberapa kali mediasi yang dilakukan pihak desa serta kepolisian tidak menemukan solusi dan titik temu hingga pembongkaran rumah dilakukan oleh pihak suami dengan menyewa alat berat karena bangunan rumah berdiri di atas tanah milik orang tua istri dan tidak boleh dibeli.
Sementara biaya pembangunan seluruhnya hasil jerih payah menjadi TKI di luar negeri.
Hingga sabtu sore (7/3/2020) pembongkaran bangunan rumah masih terus dilakukan dengan mendapat pengamanan dari petugas gabungan TNI dan kepolisian untuk kelancaran serta mengantisipasi dari kemungkinan kerusuhan dan tindak anarkistis yang terjadi.