Jokowi Beri Alasan Evakuasi World Dreams Jadi Prioritas
- 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Proses pemulangan WNI yang berada di kapal World Dream kini tengah berlangsung.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan mengapa WNI yang berada kapal World Dream lebih dahulu dievakuasi daripada WNI yang berada di kapal Diamond Princess.
Presiden Jokowi menyebut alasan penjemputan WNI yang berada di kapal World Dream lebih dahulu karena jumlah WNI yang berada di kapal World Dream lebih banyak dan lokasinya lebih dekat dengan wilayah Indonesia.
Pemerintah telah menyiapkan KRI Soeharso untuk menjemput 188 WNI dari kapal World Dream untuk kemudian dibawa ke tanah air dan mengikuti observasi di Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu.
Setelah WNI dari kapal World Dream sampai di Sebaru dan menjalani observasi, barulah pemerintah akan lebih fokus menangani WNI yang berada di kapal Diamond Princess.
Meskipun 188 WNI telah menerima sertifikat bebas korona, Sesditjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyebut, prosedur observasi 14 hari tetap dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan dari mereka.
Hal ini lantaran adanya sejumlah kasus yang terjadi di beberapa negara di mana pasien dinyatakan positif korona setelah beberapa hari kembali ke negara asal, padahal sebelumnya dinyatakan negatif.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya Yudo Margono melepas tim satuan gabungan observasi WNI di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Ada 762 personel gabungan diberangkatkan dari Markas Komando Lintas Laut Militer, Koja, Jakarta Utara, yang terdiri dari TNI, polri, Kementerian Kesehatan, dan BNPB.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan mengapa WNI yang berada kapal World Dream lebih dahulu dievakuasi daripada WNI yang berada di kapal Diamond Princess.
Presiden Jokowi menyebut alasan penjemputan WNI yang berada di kapal World Dream lebih dahulu karena jumlah WNI yang berada di kapal World Dream lebih banyak dan lokasinya lebih dekat dengan wilayah Indonesia.
Pemerintah telah menyiapkan KRI Soeharso untuk menjemput 188 WNI dari kapal World Dream untuk kemudian dibawa ke tanah air dan mengikuti observasi di Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu.
Setelah WNI dari kapal World Dream sampai di Sebaru dan menjalani observasi, barulah pemerintah akan lebih fokus menangani WNI yang berada di kapal Diamond Princess.
Meskipun 188 WNI telah menerima sertifikat bebas korona, Sesditjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyebut, prosedur observasi 14 hari tetap dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan dari mereka.
Hal ini lantaran adanya sejumlah kasus yang terjadi di beberapa negara di mana pasien dinyatakan positif korona setelah beberapa hari kembali ke negara asal, padahal sebelumnya dinyatakan negatif.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya Yudo Margono melepas tim satuan gabungan observasi WNI di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Ada 762 personel gabungan diberangkatkan dari Markas Komando Lintas Laut Militer, Koja, Jakarta Utara, yang terdiri dari TNI, polri, Kementerian Kesehatan, dan BNPB.