Jempolmu, harimau-mu. Jargon ini mungkin bisa menggambarkan situasi yang kini dihadapi Zikria Dzatil, seorang ibu rumah tangga asal Bogor, Jawa Barat. Zikria kini menjadi tersangka kasus dugaan penghinaan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Kasus bermula pada 16 Januari lalu, saat Zikria mengunggah materi bernada hinaan disertai kata-kata kasar, dengan menyertakan foto Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat penanganan banjir Surabaya. Posting-an tersebut viral, hingga memicu reaksi warga Surabaya. Awalnya, Risma tidak menghiraukan posting-an ini. Namun, atas desakan berbagai pihak, Risma melalui bagian hukum Pemkot Surabaya, akhirnya melaporkan akun Facebook Zikria ke Polrestabes Surabaya.

Tim Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Surabaya akhirnya menangkap Zikria di rumahnya di Bogor, Jawa Barat, pekan lalu. Akibat tidak bijak ber-media sosial, Zikria ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penghinaan dan penyebarluasan ujaran kebencian terkait suku, agama, ras, antargolongan (SARA). Zikria terancam pasal berlapis, dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.

Bagaimana sebenarnya duduk perkara kasus ini? Benarkah peristiwa ini menunjukkan adanya prediksi persaingan ketat antara Risma dan Anies pada 2024?

Saksikan AIMAN episode Risma & Anies Di Balik Penghinaan Zikria bagian pertama, berikut ini.