Banjir Bandang Lebak, Dua Dusun Porak-Poranda
- 4 tahun yang lalu
Dua dusun luluh lantak akibat banjir bandang yang menerjang Lebak, Banten, pada Rabu (1/1) lalu.
Ini merupakan kondisi kerusakan di Desa Bungur Mekar, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten.
Tak hanya rumah warga yang porak-poranda, sejumlah fasilitas umum seperti jembatan juga rusak.
Di kawasan ini, sedikitnya seribu lima ratus jiwa terdampak banjir bandang.
Dalam video, anda dapat melihat visual korban banjir di Lebak dievakuasi menggunakan helikopter.
Proses evakuasi melibatkan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.
Selain evakuasi korban banjir, distribusi logistik bagi korban juga dilakukan melalui udara mengingat akses jalan di sejumlah wilayah terputus.
Banjir bandang yang menerjang Desa Sukajaya, Lebak, Banten, membuat jembatan terputus. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Ciberang. Putusnya jembatan, berdampak bagi warga di Kampung Somang Sabrang, Kampung Somang, dan Kampung Taganjing. Mereka tidak bisa menyebarang dan harus memutar dengan jarak puluhan kilometer. Akibat banjir, sejumlah rumah warga rusak berat, begitu juga kendaraan.
Yang menjadi kekhawatiran utama adalah masih banyak anak-anak balita yang belum terevakuasi dan mulai terjangkit penyakit muntaber.
Ini merupakan kondisi kerusakan di Desa Bungur Mekar, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten.
Tak hanya rumah warga yang porak-poranda, sejumlah fasilitas umum seperti jembatan juga rusak.
Di kawasan ini, sedikitnya seribu lima ratus jiwa terdampak banjir bandang.
Dalam video, anda dapat melihat visual korban banjir di Lebak dievakuasi menggunakan helikopter.
Proses evakuasi melibatkan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.
Selain evakuasi korban banjir, distribusi logistik bagi korban juga dilakukan melalui udara mengingat akses jalan di sejumlah wilayah terputus.
Banjir bandang yang menerjang Desa Sukajaya, Lebak, Banten, membuat jembatan terputus. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Ciberang. Putusnya jembatan, berdampak bagi warga di Kampung Somang Sabrang, Kampung Somang, dan Kampung Taganjing. Mereka tidak bisa menyebarang dan harus memutar dengan jarak puluhan kilometer. Akibat banjir, sejumlah rumah warga rusak berat, begitu juga kendaraan.
Yang menjadi kekhawatiran utama adalah masih banyak anak-anak balita yang belum terevakuasi dan mulai terjangkit penyakit muntaber.