Gerhana Matahari, Umat Islam Laksanakan Shalat Gerhana

  • 4 tahun yang lalu
Fenomena alam gerhana matahari cincin kali ini melewati Indonesia. Gerhana matahari cincin terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris.
Piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dibandingkan piringan matahari. Saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Meski terjadi 1 hingga 2 tahun sekali, GMC (Gerhana Matahari Cincin) yang terjadi Kamis (26/12) siang hanya melintas di 25 kabupaten kota di 7 provinsi Indonesia. Stasiun Geofisika BMKG Aceh Besar melakukan pemantauan gerhana matahari cincin di kota Banda Aceh.
Ada satu teleskop dan 15 kacamata filter yang disiapkan untuk masyarakat yang memantau fenomena alam ini. Meski tertutup awan, namun tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk ikut memantau gerhana matahari cincin ini.
Di Singkawang, Kalimantan Barat, pemantauan gerhana matahari cincin dimeriahkan dengan tari-tarian tradisional. Seratusan pelajar mengenakan pakaian adat juga akan melakukan pawai keliling kota.

Acara dimulai pukul sembilan pagi dan dihadiri Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, dan perwakilan dari Lapan.

Gerhana matahari cincin di Kota Singkawang nikmati kurang lebih selama 3 menit 38 detik.
Di Pontianak, Kalimantan Barat, Yayasan Masjid Raya Mujahidin Pontianak menggelar shalat gerhana.
Kegiatan dilaksanakan di Masjid Raya Mujahidin, Kota Pontianak.
Shalat sunah ini dilakukan saat gerhana sedang berlangsung.
Usai shalat, jemaah yang hadir bahkan menyempatkan diri untuk melihat fenomena alam ini.
Shalat gerhana juga dilaksanakan di Masjid Istiqlal. Jamaah antusias untuk mengikuti sholat gerhana matahari cincin. Bahkan terdapat sejumlah jamaah yang berasal dari luar Jakarta.
Ibadah yang dilakukan selepas sholat dzuhur ini diimami oleh Kyai Haji Ahmad Rofiuddin Mahfuzh. Sementara Kyai Haji Ahmad Dzulfatah Yasin didaulat menjadi

Dianjurkan