Tiga Tempat Ibadah di Gunung Bromo Dirusak Orang tak Dikenal
- 4 tahun yang lalu
Tiga tempat ibadah umat hindu yang bermukim di lereng gunung Bromodirusak oleh orang tak dikenal. Salah satunya tempat suci Pinanditan Widodaren yang berada di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Padmasana ini ditemukan rusak pada Minggu siang (8/12) saat warga hendak melaksanakanritual. Tempat ini merupakan lokasi saat umat hindu menggelar ritual untuk melakukan pengambilan air suci dalam upacara mendak tirta.
Padmasana setinggi 4,5 meter ini tak hanya rusak pada bagian atap, namun aksesoris peribadatan juga dirusak.
Selain Padmasana Widodaren, dua tempat ibadah lain juga dirusak yakni Pure Mini Widodaren dan tempat ibadah gua Lanang. Masyarakat suku Tengger menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian dan pengelola wisata.
Hingga Senin (9/12) pagi, proses penyelidikan masih dilakukan.Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan kepolisiankesulitanmenyelidiki kasus perusakan rumah ibadah inikarena minim saksi dan barang bukti. Diketahuijuga,lokasi perusakan jauh dari permukiman warga.
Masyarakat Suku Tengger berharap aparat dapat mengungkap pelaku perusakan tempat ibadah tersebut. Pelaku harus diproses hukum baik melibatkan wisatawan maupun warga sekitar Gunung Bromo.
Padmasana ini ditemukan rusak pada Minggu siang (8/12) saat warga hendak melaksanakanritual. Tempat ini merupakan lokasi saat umat hindu menggelar ritual untuk melakukan pengambilan air suci dalam upacara mendak tirta.
Padmasana setinggi 4,5 meter ini tak hanya rusak pada bagian atap, namun aksesoris peribadatan juga dirusak.
Selain Padmasana Widodaren, dua tempat ibadah lain juga dirusak yakni Pure Mini Widodaren dan tempat ibadah gua Lanang. Masyarakat suku Tengger menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian dan pengelola wisata.
Hingga Senin (9/12) pagi, proses penyelidikan masih dilakukan.Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan kepolisiankesulitanmenyelidiki kasus perusakan rumah ibadah inikarena minim saksi dan barang bukti. Diketahuijuga,lokasi perusakan jauh dari permukiman warga.
Masyarakat Suku Tengger berharap aparat dapat mengungkap pelaku perusakan tempat ibadah tersebut. Pelaku harus diproses hukum baik melibatkan wisatawan maupun warga sekitar Gunung Bromo.