Profil I Gusti Ngurah Rai - Tentara Nasional Indonesia
  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - I Gusti Ngurah Rai adalah salah satu Pahlawan Indonesia dari Bali yang berjasa saat Revolusi Nasional.

I Gusti Ngurah Rai gugur dalam Perang Puputan Margarana yang merupakan salah satu perjuangan yang paling heroik di Bali.

'Puputan' dalam bahasa Bali berarti 'penghabisan'.

'Rana' berarti 'peperangan', dan 'Marga' adalah nama Desa di Tabanan.

Perang yang terjadi pada tanggal 20 November ini menjadi sejarah yang tak terlupakan oleh suku Bali.

Masa Kecil

I Gusti Ngurah Rai lahir tanggal 30 Januari 1917 di Badung, Bali.

Dilahirkan dari pasangan I Gusti Ngurah Patjung dan I Gusti Ayu Kompyang, Ngurah Rai adalah anak kedua dari tiga bersaudara.

Keluarga I Gusti Ngurah Rai cukup terpandang.

Sang ayah pernah bekerja sebagai Manca (Camat).

Karier

I Gusti Ngurah Rai dapat menempuh pendidikan calon perwira kemiliteran pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Pada 1 Desember 1936, I Gusti Ngurah Rai masuk ke barisan Korps Prajoda, kelompok para pemuda dari kalangan bangsawan.

I Gusti Ngurah Rai kemudian lanjut pendidikan militer di Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO).

Setelah lulus, I Gusti Ngurah Rai masuk ke Akademi Pendidikan Arteri.

Saat Jepang menggantikan Belanda, I Gusti Ngurah Rai bekerja sebagai pegawai Mitsui Hussan Kaisya.

Perusahaan itu bergerak di bidang pembelian padi rakyat. (2)

I Gusti Ngurah Rai menolak masuk ke organisasi militer Jepang, tentara Pembela Tanah Air (PETA) karena tidak suka dengan Jepang.

Ngurah Rai malah membentuk Gerakan Anti Fasis (GAF) untuk menentang Jepang.

Hingga pemerintahan Jepang berakhir, Ngurah Rai terus melakukan gerakan bawah tanah.
Dianjurkan