Burung Kasuari, Burung Langka Endemik Papua

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Burung Kasuari memiliki tubuh yang besar.

Burung kasuari dapat mencapai berat 60-85 kg.

Sementara itu, tinggi burung kasuari dapat mencapai hingga 1,6 m.

Pada kepala kasuari, terdapat semacam tanduk, atau biasa disebut ketopong (casque).

Ketopong ini digunakan kasuari untuk menggali serasah dedaunan ketika mencari makanan.

Badan kasuari berbulu tebal, akan tetapi kepala dan lehernya berbulu tipis.

Pada kasuari dewasa, bulunya berwarna hitam legam, kaku, dan pendek.

Terdapat garis memanjang berwarna coklat gelap dari kepala hingga ekor anak kasuari.

Selain itu, bulu bersifat nuptial, artinya akan berubah warna pada bulu akan berubah seiring dengan pertambahan usia.

Anak kasuari memiliki bulu yang berwarna coklat pucat, dan bergaris.

Perubahan warna bulu dari coklat bergaris menjadi coklat polos terjadi pada umur sekitar enam bulan.

Ketopong dan gelambir baru akan tumbuh setelah menginjak usia 2 hingga 3 tahun.

Sekitar umur empat tahun, warna bulu kasuari akan berubah menjadi hitam legam.

Setiap bulu terdiri dari dua batang bulu kembar.

Bulu cabang kasuari tidak melekat satu sama lain.

Kasuari memiliki dua kaki, masing-maisng berjari tiga dan pipih di bagian bawah.

Jari tengah memiliki cakar, berfungsi sebagai pertahan diri untuk menyerang musuh.

Kasuari memiliki tulang dada tanpa lunas atau carina.

Sayapnya hanya memiliki panjang 35 cm saja.

Selain sayap, ekor kasuari juga mengalami reduksi.

Telur kasuari berwarna gelap.

Warna tersebut bisa hijau tua hingga biru tua yang mengkilap.

Burung kasuari tidak bisa terbang, namun dapat berlari hingga kecepatan sekitar 40 km/jam.

Dianjurkan