Detik-detik Menegangkan Penyelamatan Nyawa Satu Keluarga Penumpang Bianglala di Sekaten

  • 6 years ago
TRIBUNJAMBI.COM - Polisi masih mendalami penyebab insiden wahana bianglala di Pasar Malam Sekaten Yogyakarta pada Minggu (11/11/2018). Dugaan awal, kejadian itu disebabkan permasalahan teknis pada baut.

"Sementara dugaannya itu (masalah teknis pada baut), kami akan dalami lagi," ungkap Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Sutikno, seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (12/10/2018).

Sementara itu, pagi ini, polisi memanggil para pengelola seluruh wahana permainan bianglala di Pasar Malam Sekaten Yogyakarta setelah kejadian berhentinya bianglala secara tiba-tiba hingga menyebabkan kabin penumpang miring dan terbalik.

"Pemilik wahana Sekaten hari ini semuanya dipanggil," ujar Sutikno.

Pemanggilan oleh Sat Intel Polresta Yogyakarta, lanjut dia, bertujuan untuk memastikan bahwa setiap wahana memiliki izin dan standar keselamatan.

Menurut Sutikno, kepastian keselamatan setiap wahana ini penting supaya kejadian seperti pada hari Minggu kemarin tidak terulang lagi.

"Keselamatan itu penting dan supaya tidak terulang kembali. Demi masyarakat, SOP keselamatannya harus ada," ungkapnya.

Sewaktu kejadian, Nurdin (36), seorang pengunjung Pasar Malam Sekaten Yogyakarta, menyaksikan langsung para penumpang bianglala, Minggu (11/11/2018), panik saat kabin mereka miring dan terbalik.

Nurdin menuturkan, saat kejadian, dia hendak pulang dan berada di sisi timur dari wahana bianglala.

"Tidak tahu mengapa, saya ingin menengok ke belakang. Lalu, melihat ada tiga gerbong dalam keadaan terbalik," ungkap Nurdin saat dihubungi melalui telepon, Minggu malam.

Menurut Nurdin, kejadian itu terjadi antara pukul 18.30-18.45 WIB. Saat itu, semua pihak panik dan petugas sudah langsung mengusahakan pertolongan.

Nurdin sempat mengabadikan video kejadian saat posisi gerbong yang terbalik.

"Peristiwa terbaliknya ini terjadi dua kali. Pertama seperti di video saya. Lalu, bianglala bergerak ke arah sebaliknya, sudah hampir mendekati tanah, gerbong lain justru terbalik lagi. Ada satu keluarga di dalam gerbong yang terbalik," ungkapnya.

"Proses penurunan penumpang lebih kurang 30 menit. Ada beberapa orang yang turut membantu," tambah Nurdin.

Dia mengaku tak tega untuk mengabadikan perisitiwa terbaliknya gerbong bianglala yang kedua karena ada anak kecil di dalam gerbong. Anak itu sedang memegang balon.

Menurut Nurdin, keluarga ini tidak keluar gerbong, namun posisi tubuh mereka berada di atap di dalam gerbong.

Nurdin mengaku tak melihat korban luka-luka maupun petugas kesehatan yang datang ke wahana bianglala.

"Saya melihat sampai semua yang naik bianglala diturunkan. Hingga bianglala berhenti total, tidak terlihat oleh saya petugas medis yang datang. Kemudian saya pulang sekitar pukul 20.00 WIB," katanya.

Source : Tribun jambi

Recommended