Kondisi geografis yang didominasi pegunungan dan terpisah perairan menjadi tantangan dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur listrik di tanah Papua. Sumber energi dari panel surya serta diesel menjadi alternatif yang paling realistis agar listrik bisa dinikmati di daerah pelosok.

Setiap hari Alren Rumauru tak abai memeriksa mesin genset. Meski berskala kecil pembangkit listrik ini menjadi penggerak roda perekonomian warga Kampung Umar atau biasa disebut Ararau, sebuah desa di daratan Timika, Papua.

Pasalnya Alren adalah satu-satunya warga di Kampung Umar yang memiliki lemari pendingin atau "freezer" berkat aliran listrik gensetnya. Dengan demikian ia bisa menerima daging rusa serta tangkapan ikan warga setempat untuk dijual kembali ke kota Timika pada hari-hari berikutnya.