Tanpa Teknologi Bhutan Berhasil Menjadi Negara Makmur dan Bahagia
- 6 tahun yang lalu
Adakah negara yang 97% penduduknya hidup bahagia?
Dalam indeks kepuasan penduduk, ia berada di antara 10 negara teratas, 100% anak-anaknya bersekolah, 60% wilayah nasional ditutupi oleh hutan.
Bhutan adalah negara terindah di dunia, wilayah Bhutan membentang dari pegunungan Himalaya sampai ke lembah dataran, Sebagian besar orang Bhutan melakukan aktivitas bertani atau menggembala, mereka berhubungan dekat dekat alam.
Bahan yang menjadi dasar kebahagiaan bukan dinilai dengan indicator ekonomi GNP atau PDB, namun adalah Kebahagiaan Nasional Bruto / Gross National Happiness (GNH)
Mereka berada di luar dunia peradaban sekarang, menyatu dan harmonis dengan arsitektur perkotaan. Nuansa budaya tradisional tercermin di seluruh negeri, satau-satunya ibukota yang tidak memiliki lampu lalu lintas, pengunjung wisata dibatasi, namun pada saat yang sama, Bhutan juga terbuka untuk pengembangan pariwisata, setiap tahun jumlah pengunjung dibatasi, biaya minimum penginapan adalah USD 200 perhari, biaya yang relative tinggi membuat industri pariwisata Bhutan hanya melayani pengunjung sedikit pengunjung, namun masih ada keuntungan dan alam terlidungi.
Pada abad ke-21, perampokan, pembunuhan dan narkoba hampir tidak terjadi dalam kerajaan ini, saat dunia sedang goyah, Bhutan masih kokoh, Bhutan telah menetapkan visi utama dunia: Saat Dunia diliputi oleh krisis eknomi dan kerusuhan, alam hancur, pemanasan global….Bhutan muncul sebagai negara kecil yang makmur.
Dalam 20 tahun, rata-rata usia harapan hidup meningkat dua kali lipat, alam terlindungi secara alamai, kesegaran lingkungan berada pada tingkat yang ideal, apa yang dilakukan Bhutan membuat seluruh dunia merenung.
Dalam indeks kepuasan penduduk, ia berada di antara 10 negara teratas, 100% anak-anaknya bersekolah, 60% wilayah nasional ditutupi oleh hutan.
Bhutan adalah negara terindah di dunia, wilayah Bhutan membentang dari pegunungan Himalaya sampai ke lembah dataran, Sebagian besar orang Bhutan melakukan aktivitas bertani atau menggembala, mereka berhubungan dekat dekat alam.
Bahan yang menjadi dasar kebahagiaan bukan dinilai dengan indicator ekonomi GNP atau PDB, namun adalah Kebahagiaan Nasional Bruto / Gross National Happiness (GNH)
Mereka berada di luar dunia peradaban sekarang, menyatu dan harmonis dengan arsitektur perkotaan. Nuansa budaya tradisional tercermin di seluruh negeri, satau-satunya ibukota yang tidak memiliki lampu lalu lintas, pengunjung wisata dibatasi, namun pada saat yang sama, Bhutan juga terbuka untuk pengembangan pariwisata, setiap tahun jumlah pengunjung dibatasi, biaya minimum penginapan adalah USD 200 perhari, biaya yang relative tinggi membuat industri pariwisata Bhutan hanya melayani pengunjung sedikit pengunjung, namun masih ada keuntungan dan alam terlidungi.
Pada abad ke-21, perampokan, pembunuhan dan narkoba hampir tidak terjadi dalam kerajaan ini, saat dunia sedang goyah, Bhutan masih kokoh, Bhutan telah menetapkan visi utama dunia: Saat Dunia diliputi oleh krisis eknomi dan kerusuhan, alam hancur, pemanasan global….Bhutan muncul sebagai negara kecil yang makmur.
Dalam 20 tahun, rata-rata usia harapan hidup meningkat dua kali lipat, alam terlindungi secara alamai, kesegaran lingkungan berada pada tingkat yang ideal, apa yang dilakukan Bhutan membuat seluruh dunia merenung.