Anak Petani Lulus Jadi Siswa Akademi Kepolisian
- 6 tahun yang lalu
Berasal dari keluarga kurang mampu, Gede Sukra Dana, berhasil menjadi siswa Akademi Kepolisian Republik Indonesia. Ia saat ini telah menjadi siswa tingkat I akademi kepolisan.
Ayahnya, Made Arta berusia 45 tahun. Ia sehari-hari bekerja di sawah sebagai petani yang menggarap lahan milik orang lain. Ia menerima upah setiap musim panen sebesar seperempat dari seluruh hasil panen. Ia juga memelihara empat ekor sapi di kandang dekat dengan tempat tinggalnya.
Ibunya bernama Luh Yas Utami yang berusia 40 tahun, sehari-hari bekerja sebagai pemotong daun pandan untuk dijual ke pasar. Penghasilan Made Arta dan istri setiap bulan berkisar Rp 2 Juta dan digunakan untuk menghidupi keluarga dengan tiga orang anak.
Keduanya merasa sangat senang ketika anak pertamanya diterima sebagai siswa akademi kepolisian. Made Arta pun berharap pemerintah dapat terus transparan dalam menyeleksi segala proses penerimaan akademi ataupun lembaga milik negara.
Ayahnya, Made Arta berusia 45 tahun. Ia sehari-hari bekerja di sawah sebagai petani yang menggarap lahan milik orang lain. Ia menerima upah setiap musim panen sebesar seperempat dari seluruh hasil panen. Ia juga memelihara empat ekor sapi di kandang dekat dengan tempat tinggalnya.
Ibunya bernama Luh Yas Utami yang berusia 40 tahun, sehari-hari bekerja sebagai pemotong daun pandan untuk dijual ke pasar. Penghasilan Made Arta dan istri setiap bulan berkisar Rp 2 Juta dan digunakan untuk menghidupi keluarga dengan tiga orang anak.
Keduanya merasa sangat senang ketika anak pertamanya diterima sebagai siswa akademi kepolisian. Made Arta pun berharap pemerintah dapat terus transparan dalam menyeleksi segala proses penerimaan akademi ataupun lembaga milik negara.