Kesaksian KHR As ad Syamsul Arifin, Awal Berdirinya Nahdlatul Ulama

  • 6 tahun yang lalu
Dari cerita Kiai As'ad, NU didirikan karena berangkat dari kegelisahan ulama nusantara tentang maraknya aqidah dan pemikiran yang seolah-olah ingin mengesampingkan hujjah para ulama dalam memutuskan suatu perkara dan menafikan peran ulama dalam menyebarkan serta memperluas Islam di nusantara. Mereka juga dikhawatirkan meninggalkan kebijaksanaan ulama-ulama salaf beserta kitab-kitabnya.



Disamping itu juga, kelompok tersebut dilindungi oleh penguasa hindia belanda. Maraknya slogan untuk kembali ke Alquran dan hadits membuat resah para ulama pada waktu itu, sehingga mereka para ulama yang berjumlah 66 orang dari seluruh Indonesia bermaksud menghadap Kyai Kholil untuk menyampaikan kegelisahan tersebut. Namun karena Kiai Kholil mempunyai pengaruh dan kharisma yang tinggi membuat para ulama tidak berani mengutarakannya secara langsung. Mereka minta bantuan Kiai Muntaha, menantunya untuk menyampaikan ke Kiai Kholil. Sebelum menghadap, Kyai Kholil sudah memberikan jawabannya melalui santrinya (Kiai Nasib) dengan ayat Al-quran dan menjadi puaslah mereka yang ingin menghadap.


Begitulah ulama dulu seperti Syaikhona Kholil dalam memberikan jawaban kepada siapa pun yang ingin menghadap kepadanya. Sebelum maksud diutarakan, jawaban sudah didapat duluan. Jawaban yang diberikan pun langsung melalui ayat Al-quran. Begitu tingginya ilmu ulama dulu yang tidak hanya cerdas secara akal tapi lebih cerdas secara batin. Perpaduan atau integrasi kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual. Hal ini lah yang susah kita temukan pada ulama jaman now.



Setelah mendapat kepastian jawaban dari Kiai Kholil saat akan menghadap kepadanya, ulama (di) Jawa mengadakan pertemuan kembali untuk menentukan langkah selanjutnya. Apakah ingin mendirikan kumpulan atau organisasi baru atau berafiliasi dengan organisasi yang sudah ada. Ada pendapat yang penting pada waktu itu dengan merujuk sejarahnya Sunan Ampel. Dengan mengawali bahasa kalau tidak salah Sunan Ampel pernah menulis bahwa ketika beliau bersama ayahandanya ngaji Alquran di Madinah dan bermimpi ketemu Rasulullah, Rasulullah berpesan agar membawa ajaran Islam Ahlu Sunna Wal Jama'ah ke Indonesia karena di Arab tempatnya Islam dilahirkan sudah tidak mampu lagi menerapkan syariat Ahlu Sunnah Wal Jamaah.



Rupa-rupanya pendapat terakhir di atas dan mungkin setelah dilalui dengan istikharah dan direnungkan serta dari beberapa nasehat dalam beberapa pertemuan yang dilakukan, para ulama tertarik untuk mendirikan organisasi baru yang menaungi aqidah dan ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah.



Entah firasat dari mana, rupanya sinyal keinginan dari ulama itu sudah sampai kepada Kiai Kholil. Itu mungkin bagian dari karomah beliau yang dapat memahami keinginan seseorang sebelum tersampaikan atau bisa jadi pesan dari isyarat Allah yang beliau terima. Wallahu a'lam.

www.erhaje88.com

Dianjurkan