Wow... Tenun dan Bordir Minangkabau Tembus Pasar Dunia

  • 7 tahun yang lalu
Di tengah gempuran beragam mode dan jenis pakaian modern, Ida Arleni, perajin kain sulam dan bordir khas Minangkabau ini tetap bertahan melestarikan budayanya .



Salah satunya dengan mengikuti sejumlah pameran kerajinan, seperti inacraft. Dengan cara ini, Ida Arleni berharap produk budaya khas Minangkabau inidapat dikenal dan digemari dunia internasional.



Industri rumahan yang diberi nama ambun suri ini dirintis Ida Arleni sejak tahun 1975. Para perajin yang bekerja  didominasi masyarakat sekitar dan sebagian besar di antaranya merupakan anak putus sekolah dan anak yatim piatu yang dididik untuk memiliki keterampilan sulam dan bordir.

 

Harga jual kain bordir dan sulaman bervariasi, mulai Rp 150 ribu hingga Rp 4 Juta. Dengan peluang pasar yang kian terbuka dan tingginya permintaan dari dalam maupun luar negeri, kini Ida bisa meraup keuntungan mencapai Rp 20 juta =per bulannya.